Hai, teman-teman! Bagaimana kabarnya nih? Semoga semuanya baik-baik saja ya. Teman-teman, kali ini aku akan membahas tentang mata uang negara kita nih. Ya, apalagi kalau bukan Rupiah. Rupiah resmi ditetapkan sebagai mata uang resmi Indonesia sejak 2 November 1949. Pada Desember 1965 nilai tukar Rupiah sempat menyentuh angka Rp 0,25/dollar AS.
Namun, teman-teman tau tidak kalau dalam beberapa tahun terakhir nilai tukar Rupiah cenderung melemah? Meskipun sempat menguat, namun penguatan itu hanya beberapa saat saja, sehingga seolah tak berarti. Berdasarkan pada beberapa sumber, ternyata salah satu penyebab pelemahan nilai Rupiah adalah permintaan terhadap Dollar AS yang cukup tinggi, sehingga kurs
demand Dollar lebih tinggi ketimbang kurs
supply-nya. Hal ini menyebabkan jumlah Dollar yang beredar tidak sebanding dengan permintaannya, sehingga nilai Dollar menjadi naik dan nilai Rupiah cenderung mengalami penurunan. Akibatnya harga barang di Indonesia menjadi tinggi, terjadi PHK karena perusahaan tidak mampu membayar gaji karyawan-karyawannya, tingkat kemiskinan yang meninggi, dan masih banyak lagi. Sangat disayangkan ya, teman-teman.
"Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang), Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang wajib dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan demikian, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan Uang Rupiah dalam setiap transaksi di wilayah NKRI." - Bank Indonesia
Tapi, teman-teman, kita tidak perlu khawatir, sebab ada cara mudah yang dapat kita lakukan untuk membantu agar Rupiah dapat menguat, yaitu membeli produk-produk lokal, dan menggunakan Rupiah pada setiap transaksi. Dengan membeli produk lokal, maka kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Hal ini sekaligus bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap dollar maupun mata uang asing lainnya. Selain itu, kita juga membantu pengusaha-pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnisnya. Dan dengan menggunakan Rupiah pada setiap transaksi, sesuai dengan perkataan Bank Indonesia dalam situs cintarupiah.id, maka kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada Rupiah kita.
Oh, iya, dengan menggunakan Rupiah pada setiap transaksi, secara tidak langsung kita juga sudah ikut memperkenalkan Indonesia,
baik itu kepada adik, anak, cucu, dan para wisatawan mancanegara
lhoo (kok bisa?). Ya, apabila kita perhatikan dengan saksama, bahwa dalam setiap cetakan Rupiah, terdapat gambar pahlawan dibagian depannya dan terdapat gambar kekayaan alam dan juga kekayaan budaya Indonesia yang begitu indah dibagian belakangnya (untuk uang kertas). Misalnya, pada uang kertas pecahan Rp 100.000, terdapat gambar Tokoh Proklamator kita, yakni Ir. Soekarno dan Moh. Hatta pada bagian depannya, dan pada bagian belakangnya terdapat gambar Tari Topeng Betawi, Pemandangan alam Raja Ampat dan Bunga Anggrek Bulan. Otomatis, ini merupakan suatu sarana promosi dan edukasi tentang sejarah Indonesia dan kekayaan Indonesia, baik itu kepada kita (warga negara Indonesia) dan kepada masyarakat Dunia. Keren banget kan??
|
Ir. Soekarno & Moh. Hatta |
|
Tari Topeng Betawi |
|
Pemandangan Raja Ampat (sumber: vebma.com) |
|
Bunga Anggrek Bulan (sumber: infoagribisnis.com) |
Teman-teman, pada penasaran gak nih dengan tokoh dan kekayaan alam Indonesia yang ada di uang nominal lainnya? Berikut adalah desain uang rupiah emisi 2016 beserta gambar yang terdapat di dalamnya dan juga ciri keasliannya:
1) Uang Kertas Pecahan Rp 100.000.
|
(sumber: Bank Indonesia) |
2) Uang Kertas Pecahan Rp 50.000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
3) Uang Kertas Pecahan Rp 20.000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
4) Uang Kertas Pecahan Rp 10.000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
5) Uang Kertas Pecahan Rp 5000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
6) Uang Kertas Pecahan Rp 2000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
7) Uang Kertas Pecahan Rp 1000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
8) Uang Logam Pecahan Rp 1000
|
(sumber: Bank Indonesia) |
9) Uang Logam Pecahan Rp 500
|
(sumber: Bank Indonesia) |
10) Uang Logam Pecahan Rp 200
|
(sumber: Bank Indonesia) |
11) Uang Logam Rp 100
|
(sumber: Bank Indonesia) |
Bagaimana, teman-teman, jadi makin cinta kan sama rupiah? Dengan mencintai rupiah, ternyata banyak mendatangkan manfaat/keuntungan bagi kita dan juga menandakan bahwa kita peduli akan keberlangsungan bangsa kita. Kebayangkan efeknya kalau rupiah kalah di negeri kita sendiri?? Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, bisa-bisa negara kita juga kehilangan identitasnya, teman-teman. Maka dari itu, ayo bersama-sama kita ajak orang-orang terdekat kita untuk mencintai rupiah! Kalau bukan kita yang memulainya, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Selain itu, jangan lupa untuk menjaga dan merawat rupiah kita dengan baik ya, teman-teman, dengan cara melakukan gerakan "5 Jangan" kepada uang Rupiah kita, yaitu:
Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distepler, Jangan Diremas, dan
Jangan Dibasahi.
Cinta Rupiah = Cinta Indonesia,
Aku Cinta Rupiah, Kalau Kamu?
Komentar
Posting Komentar