BEHIND THE SCENES Episode 1: AKB48




Pada episode perdana dari "BEHIND THE SCENES" ini, akan dibahas hal-hal yang mungkin tidak kalian ketahui tentang AKB48. Jika di panggung yang kalian lihat adalah kesuksesan dari AKB48, keceriaan member-membernya, senyum manis dari member-membernya, atau lain sebagainya, disini mungkin untuk sementara waktu kalian tidak akan melihat hal itu. Oke, langsung saja kita menuju ke episode pertama dari "BEHIND THE SCENES"... Selamat membaca ^_^

BEHIND THE SCENES Episode 1: AKB48


Ide awal pembentukan AKB48 berawal di tahun 2005 di sebuah restoran yang berada di suatu tempat di kota. Dalam beberapa percakapan ringan, akhirnya ide untuk membuat AKB48 pun lahir dari sebuah pernyataan Akimoto Yasushi, "Jika idol mampu tampil di theater setiap hari, pasti akan menjadi sesuatu yang menarik.". Akimoto Yasushi pernah terlibat di Klub Onyanko serta dalam lagu terkenal berjudul "Kawa no Nagare no Youni", beliau juga menghasilkan banyak lagu hits lainnya. Singkatnya beliau adalah seorang penulis lagu yang mewakili Jepang. Yang ada dipikiran Akimoto pada saat itu bukanlah menciptakan idol yang hanya bisa dilihat melalui televisi saja, tapi idol yang bisa ditemui langsung dengan pergi ke theater. Itu adalah konsep baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Maka pada hari berikutnya, Akimoto menelepon Togasaki untuk meminta bantuannya untuk membuat sebuah theater. Togasaki pun meng-iyakan permintaan Akimoto tersebut dan ia siap untuk membantu Akimoto. Togasaki sebelumnya memiliki pengalaman dalam menjalankan klub pertunjukan. Tanpa ditunda, proyek AKB48 pun akhirnya dimulai.



Togasaki benar-benar salah paham dengan apa yang dimaksud Akimoto dengan live theater. Pada sebuah sesi wawancara, Togasaki mengatakan bahwa pada proposal awal, ia bertanya-tanya tentang harga sebotol Perignon Dom (sejenis wine), bahkan ia memasukkannya kedalam proposal tersebut. Kemudian Akimoto mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkan minuman beralkohol.

Pada hari berikutnya dengan berbekal foto Akimoto, pencarian tempat yang tepat untuk theater dimulai. Awalnya Togasaki sempat mendapat penolakan dari beberapa pemilik toko, para pemilik toko mengira ia akan membuka sebuah toko aneh. Dalam sesi wawancara yang sama, Togasaki mengatakan bahwa para pemilik toko hanya akan menyewakan toko mereka jika Togasaki membawa Akimoto Yasushi yang asli dan perdebatan ini berlangsung selama berhari-hari. Dengan semangat pantang menyerah yang tinggi, Togasaki pun terus mencari. Dan akhirnya, secara kebetulan, Togasaki berhasil menemukan sebuah tempat, yaitu di Akihabara Don Quixote lantai 8 yang ditutup pada saat itu. Togasaki pun langsung mensurvei tempat tersebut. Setelah beberapa saat ia mensurvei, ia menemukan suatu kejanggalan. Tepat di dekat tempat yang sempurna untuk panggung, terdapat 2 pilar yang menghalangi. Untuk dunia theater, itu adalah hal terburuk. Togasaki telah meminta kepada pengelola untuk dapat menyingkirkan kedua pilar tersebut, tapi si pengelola merasa bahwa hal tersebut sangat tidak mungkin. "Tetapi, berhubung tidak ada tempat lain yang mau menyewakan kepada kami, jadi kami harus menjalani ini dengan sedikit rasa pasrah. Dan juga, mempertimbangkan ruang dan dimensinya, itu satu-satunya tempat panggung yang bisa ditempati. Bahkan Akimoto-sensei tiba-tiba tertawa ketika tahu tentang pilar itu.", Ujar Togasaki. Akhirnya Akimoto mendapat sebuah ide. Lalu diputuskanlah bahwa lokasi theater AKB akan berada di Akihabara Don Quixote. Inilah awal mula AKB48, grup idola nasional yang akan menjadi fenomenal.

Akihabara Don Quixote

...
Juli 2005, sebulan setelah lokasi theater diputuskan, sebuah iklan disiapkan di semua sudut-sudut jalan nasional, stasiun kereta api, dan majalah. Tertulis, "Proyek Akihabara 48 dimulai." dan nama Akimoto Yasushi tercantum disana. Iklan itu tertangkap oleh para remaja yang berkeinginan untuk menjadi seorang idola nasional. Di dalam iklan itu juga terdapat sebuah pesan dari Akimoto yang cukup menarik perhatian para remaja pada saat itu. Pesannya adalah sebagai berikut:

 "Akihabara memiliki energi. Aku berpikir untuk membuat idola baru di kota ini. Konsepnya adalah 'Idola yang dapat kau temui'. Bukan idola yang hanya bisa dilihat di TV atau di majalah. Aku ingin membuat idola yang dapat kau temui jika kau pergi ke Akihabara. Aku ingin bertemu dengan diri kalian yang sebenarnya."

iklan AKB di majalah Gekkan De-View (Septermber 2005)

Salah satu orang yang kebetulan melihat poster itu di stasiun adalah seorang gadis yang berasal dari Saitama. Dia menyukai Morning Musume. Dan yang pada akhirnya akan menjadi salah satu anggota paling populer di AKB, Kojima Haruna. Dalam sebuah sesi wawancara Kojiharu (panggilan Kojima Haruna) mengatakan,"Dalam poster itu tidak dimintai pengalaman atau foto studio, tapi tertulis 'Anda bisa mengirim foto yang cuma diambil dari ponsel.' Dengan ponsel, kau bisa mengambil foto yang menunjukkan diri anda, bukan? Karena itu aku cukup percaya diri untuk mendaftar."

ilustrasi Kojima Haruna saat melihat poster AKB di stasiun

Di lain tempat, di Kanagawa, Kota Yokohama, ada seorang anak perempuan yang melihat iklan AKB di sebuah majalah. Tetapi anak itu sama sekali tidak tahu siapa itu Akimoto Yasushi. Lalu, ia bertanya pada ibunya tentang pria tua yang ada di gambar tersebut (Akimoto Yasushi). Ibunya pun mengatakan padanya bahwa orang itu (Akimoto) adalah orang luar biasa yang menciptakan Klub Onyanko. Anak perempuan ini pernah bekerja sebagai penari latar untuk EXILE junior dan agak sedikit nakal saat SMP. Nama anak perempuan ini adalah Itano Tomomi. "Sampai musim panas tahun ke-2 SMP, aku anak yang cukup nakal. Aku sering diberitahu 'kenapa kau tidak mengejar impianmu dengan musik dan tarian yang kau sukai?'". Ujar Tomochin (panggilan Itano Tomomi) dalam sebuah sesi wawancara.

ilustrasi Tomochin sedang membaca poster AKB di majalah

Selain mereka, ada gadis ini. Gadis yang sekarang menjadi General Manager AKB, Takahashi Minami. Di audisi Horipro (salah satu talent agency besar di Jepang), Akimoto Yasushi tidak meloloskan Takahashi Minami. Tetapi pada saat perjalanan pulang, dia mendapatkan brosur AKB yang dibagikan tidak jauh tempat audisi sebelumnya. Pada sebuah sesi wawancara, Takamina (panggilan Takahashi Minami) mengatakan bahwa pada saat audisi, Akimoto adalah salah satu jurinya, jadi ia berpikir mungkin ia akan gagal lagi pada saat audisi AKB.

ilustrasi Takamina saat menerima brosur AKB

Tidak seperti Onyanko Club dan Morning Musume yang direkrut dalam skala besar melalui TV, orang-orang yang datang di kesempatan ini murni karena keberuntungan. Nantinya Akimoto akan berkata seperti ini:

"Saat momen kritis orang-orang yang akan menjadi bintang, keberuntungan adalah hal yang paling diperlukan."

Pamflet memiliki dampak besar pada nasib gadis ini. Lahir di Chiba, kota Ichikawa, dari keluarga sederhana. Seorang gadis biasa yang layaknya bisa ditemui dimana saja. Ketika itu, dia tengah duduk di bangku kelas 2 SMP. Namanya adalah Maeda Atsuko. Atsuko merupakan sesosok gadis introvert, pemurung, dan bahkan sulit berada di depan banyak orang. Setelah sekolah kegiatannya hanya di rumah. "Aku dulu benar-benar suram. Bahkan aku rasa orang-orang di kampung halamanku tahu bahwa aku adalah seorang anak yang pemurung dan pemalu." Ujar Acchan (panggilan Maeda Atsuko pada sebuah sesi wawancara. Bagaimana mungkin gadis seperti ini bisa bergabung bersama AKB48?
Saat itu di musim panas tahun kedua SMP, sepulang berbelanja dengan ibunya, secara kebetulan dia melihat sebuah poster (poster audisi AKB). Pada awalnya dia tidak berkeinginan untuk menjadi idola. Lalu, dia membaca sebuah pesan dari Akimoto yang terdapat di poster tersebut, "Aku ingin bertemu dengan dirimu yang sebenarnya.", pesan dari Akimoto tersebut menembus masuk kedalam hati Atsuko. Para staff merasa bahwa mereka tidak pernah menempel poster itu disana. Namun inilah yang diperlukan calon bintang dalam karirnya, yaitu keberuntungan. Kemudian Atsuko langsung mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin mencoba ikut audisi AKB. Sontak ibunya pun langsung terheran-heran melihat tingkah laku Atsuko yang tidak seperti biasanya itu. Ia pun akhirnya mengizinkan Atsuko untuk mengikuti audisi AKB48. Dan begitulah akhirnya si gadis suram dan pesimis untuk pertama kali dalam hidupnya mengatakan sesuatu tentang apa yang ingin dia lakukan. "Aku tidak pernah mengatakan tentang itu sebelumnya, tapi aku ingin menyuarakannya di suatu tempat. Lalu aku berpikir, 'Aku tidak mungkin melakukan hal ini'." ujarnya (Atsuko) dalam sesi wawancara yang sama.

ilustrasi Acchan saat melihat poster audisi AKB48

...
Bagai gunungan atau lautan kertas, jumlah pelamar saat itu mencapai 7924 orang. Dari 7924 orang yang mengikuti audisi, hanya 24 orang lah yang berhasil menjadi generasi pertama (1st generation) AKB48. Akimoto memberikan kata-kata ini kepada mereka yang lulus audisi:

"Semuanya, aku tahu kalian semua pasti khawatir. Tapi, aku mohon percayalah padaku. Percaya... dan ikuti aku."

Proyek AKB48 ini dimulai tanpa ada yang mengetahui kemana arahnya. Hanya Akimoto yang mengetahui kemana arah dari grup ini.
"Sejujurnya, aku bahkan tidak tahu apa yang akan kami lakukan. Mengapa kami harus mengikutimu? Bisakah kami percayakan hidup kami pada orang ini?", ujar Takamina.
Atsuko pun berpikir demikian, "Aku pikir ini sedikit tidak masuk akal. Apa kami sedang dibodohi?".
"Kami diberitahu, 'Tolong percaya dan ikuti aku'. Tapi aku baru 13 tahun saat itu, sehingga aku tidak terlalu memikirkannya. Jika aku berpikir tentang itu sekarang, beliau luar biasa berani mengatakan hal demikian.", ujar Minegishi Minami.

"Aku mohon, percayalah padaku.", dengan bekal kata-kata tersebut, perjalanan Akimoto bersama para idola amatir dimulai.

...
Masih ada waktu sekitar satu bulan sebelum pembukaan theater Akihabara yang rencananya akan diadakan pada hari pertama bulan Desember. Tidak bisa menari dan menyanyi, para gadis amatir ini harus siap dengan pertunjukan tepat pada waktunya. Diantara mereka, ada satu orang yang dipecat karena sering terlambat. "Kaki kami sampai sakit karena harus naik tangga ke lantai 8 setiap hari (pada saat itu lift belum mencapai lantai 8)." ujar Kojiharu. Dari 24 orang, ada 4 orang yang mengundurkan diri. Selain itu, karena ada kekurangan di panggung, hari pembukaan tertunda selama satu minggu. Proyek untuk menciptakan idola super dari theater kecil di Don Qiuxote yang belum pernah terjadi sebelumnya terus berlanjut.

Dan pada hari pembukaan, 8 Desember 2005, setelah seminggu tertunda akhirnya tiba. "Semuanya, kalian sudah berusaha dengan baik sampai hari ini. Hari ini akan menjadi hari bersejarah. Semuanya, percaya diri dan lakukanlah yang terbaik!", itulah kata-kata Akimoto ketika menyemangati para member sebelum pembukaan. 8 Desember 2005 dikenal sebagai hari bersejarah lahirnya AKB48. Banyak dari media berkumpul di theater dan sedikit penasaran dengan grup idola tersebut. Dan penampilan diatas panggung dengan 13 lagu yang semuanya diciptakan oleh Akimoto dimulai. Mereka hanya remaja biasa sebulan sebelumnya dan mereka masih belum terasah sepenuhnya.


Pertunjukan pertama AKB48

Pada sore harinya, acara pembukaan theater AKB48 dimuat di berbagai media. Sebutan yang diberikan kepada mereka adalah 'Akiba no moe idol' yang artinya kurang lebih 'idola imut dari Akiba'. Meskipun sekarang mereka telah menjadi idola nasional, mereka juga memiliki nama lain, "Mereka memanggil kami 'Grup yang mempertontonkan celana dalam'.", begitulah ujar Takamina. "Kurasa semuanya menangis", jawab Acchan ketika ditanyai tentang perasaan mereka pada saat itu. Pertunjukan pertama mereka tidak bisa disebut sukses. Oh iya, pada saat itu ada seorang anggota generasi pertama yang belum ada disana. Orang itu adalah salah satu staff yang bekerja di Cafe Theater pada saat itu, Shinoda Mariko.

Berita pembentukan AKB di surat kabar

...
Saat Desember 2005, AKB48 tampak menatap hari yang cerah di depan. Karena hari itu adalah hari pertama, anggota pers dan staff mengisi theater yang biasanya kosong menjadi penuh. Tapi di hari kedua, jumlah penonton menurun drastis. Ketika itu, tiket yang seharga 1000 yen sampai dibagikan secara gratis. Theater dengan kapasitas 250 orang tersebut, pernah hanya ditonton oleh 7 orang penonton. Karena tertutup pilar, anggota yang tampil di panggung tidak bisa melihat beberapa penonton yang berkumpul di tengah. Tak seorangpun berada di kursi depan mereka saat mereka menyanyi dan menari. Ternyata hal tersebut berpengaruh kepada psikologis para member, terutama member yang berada di ujung. Itano Tomomi adalah salah satu member yang berada di ujung pada saat itu. Ia berkata bahwa ada beberapa gerakan tarian dimana ia harus melambaikan tangan ke arah penonton, tapi dia berpikir, 'Kepada siapa aku harus melambaikan tangan?' Meski begitu, dia tetap melambaikan tangan sambil berharap pada suatu saat ada seseorang yang akan berada disana.

Semua member hampir berada di puncak frustasinya. Beberapa dari mereka menolak untuk naik panggung dan di setiap akhir pertunjukan, hampir selalu ada yang menangis. Hal ini terus berlanjut selama beberapa waktu. "Aku berkata, 'Aku ingin berhenti'. Rasanya sudah seperti kebiasaan. Bagaimana caranya untuk berhenti?. Mungkin itu yang terbaik bagiku untuk berhenti sejak awal dan kembali menjadi seorang siswi biasa." ujar Acchan.
"Mungkin karena sedikit malu, tapi yaa...aku juga menangis. Karena anggota merasa tidak punya fans sama sekali. Aku terus bertanya-tanya apakah semuanya akan baik-baik saja. Karena itu semua jauh melampaui kesanggupan kami. Itu masa yang sulit...  yaa... sangat sulit", ujar Togasaki.

Kemudian, natal yang pertama sejak mereka bergabung di AKB48 pun tiba, sekaligus masa paling menyakitkan sejak pembentukan AKB bagi para anggota. Selain harus tampil di theater hari itu, mereka juga melakukan beberapa acara, dan harus membagikan brosur untuk acara mereka sendiri dalam suhu yang sangat dingin. Tapi, orang-orang hanya mengambil brosur yang telah dibagikan para member, membacanya sebentar, lalu langsung membuangnya di tempat sampah ketika para member masih bisa melihat mereka. "Mereka membuangnya saat aku masih bisa melihat mereka. 'Tega sekali... Jika kau mau membuangnya, setidaknya tunggu sampai kau hilang dari pandanganku. Mengapa kau harus membuangnya di depan kami?'", ujar Takamina sambil meneteskan air mata. Pada akhirnya hampir tidak ada yang menonton mereka pada hari itu. Mereka meringkuk kedinginan bersama-sama sambil mendengarkan lagu-lagu natal yang sayup-sayup terdengar.

ilustrasi seseorang membuang brosur yang dibagikan dihadapan Takamina

ilustrasi member AKB meringkuk kedinginan bersama 

Saat mereka diambang mengalami gangguan mental, Akimoto mendatangi mereka dan berkata:

"Mengapa kalian menangis seperti ini?! Bukankah kalian masih memiliki penonton? Dengar, jika kalian tidak bisa tampil di depan beberapa orang disini, bagaimana kalian bisa tampil di depan ratusan bahkan ribuan orang? Jika kalian ingin sukses, kalian harus membuat satu orang yang ada di depan kalian terkesan!"

Pada saat itu, Akimoto datang ke theater setiap hari dan menyemangati para member dengan berbagai nasehat. Yang bisa mereka lakukan adalah percaya pada kata-kata Akimoto. Mereka punya pertunjukan 2 jam setiap hari setelah jam sekolah dan tiga kali pertunjukan selama akhir pekan, meskipun tidak ada penonton. Menjalani 6 jam pertunjukan dengan seluruh kekuatan dan deraian air mata.

Kemudian pada suatu hari, mereka mendapatkan surat pertama dari penggemar sejak mereka debut. "Rasanya seperti, 'Eeh!?'. Dan aku ingat, aku memegang surat itu di tanganku dengan erat.", ujar Takamina. Bunyi surat tersebut kira-kira seperti ini:

"Belum lama ini, aku melihat pertunjukan kalian.

 Dan sejak itu, aku menjadi penggemar berat kalian.

 Sejujurnya, pada awalnya aku sangat meremehkan kalian.

 Tapi aku melihat kalian berusaha sedemikian keras, dan itu memberiku semangat.

 Aku ingin orang lain tahu bahwa ada hal menakjubkan yang terjadi disini.

 Dan juga, aku akan datang lagi untuk melihat pertunjukan kalian.

 Aku tahu ini pasti cukup berat bagi kalian, jadi tolong jaga diri kalian masing-masing.

Mulai sekarang, aku akan mendukung kalian apapun yang terjadi."

"Karena kami semua hanya siswi SMP biasa, kami belum paham apa artinya berusaha yang terbaik di panggung. Tapi sejak ada orang yang melihat kami melakukan itu dan menulis surat, aku akhirnya memutuskan, 'Mari bernyanyi dan melakukan yang terbaik... paling tidak untuk orang ini!', ujar Takamina.
fan letter pertama AKB48

Kemudian, idola yang sedang dalam masa peralihan, dengan kemampuan menyanyi dan menari yang cenderung biasa, mulai banyak orang yang membicarakan dedikasi mereka. Saat itu Akimoto menghargai pendapat fans diatas segalanya. Pada saat itu Togasaki berkata bahwa ada sebuah restoran keluarga dimana para fans berkumpul dan bertemu. Lalu, Akimoto pun menyuruh Togasaki untuk mengunjungi restoran tersebut untuk mendengarkan pendapat mereka. Akhirnya, Manajer Theater, Togasaki, atas perintah Akimoto pergi dan berbicara langsung dengan para fans untuk mengumpulkan informasi. Ia bahkan mengatakan bahwa itu cukup penting untuk mengubah arah AKB. Sementara itu, Akimoto yang berencana merilis single debut AKB pergi ke suatu tempat untuk meminta pendapat para penggemar. Ia menyodorkan beberapa daftar lagu. Akhirnya ditetapkanlah bahwa single debut AKB48 adalah "Sakura no Hanabiratachi", karena lagu itu merupakan lagu paling populer di antara para penggemar menurut apa yang Akimoto dengar secara langsung.

single pertama AKB48

Juga, ada kejadian-kejadian yang Akimoto ingat pada hari-hari pertama, yaitu pada saat pemilihan MVP. MVP adalah penggemar yang paling bersemangat dan mencerahkan suasana theater saat pertunjukan. Hadiah yang diberikan pada MVP tersebut adalah sebuah kaos AKB. Tapi, mereka (AKB48) mendapat keluhan lagi dari para fans. Para fans kebingungan bagaimana cara mereka memberikan dukungan kepada AKB. Karena pendapat fans, akhirnya penghargaan MVP berakhir setelah hari itu. "Ada beberapa hal yang hanya berjalan satu hari. Jika tidak berjalan dengan baik, kami langsung menghentikannya. Saat itu kami mencoba berbagai hal dan minta maa untuk itu jika kami melakukan kesalahan. Kami tidak sengaja melakukannya, kami mendapat kepercayaan dari beberapa penggemar. Jadi mereka mau memaafkan kami karena itu.", ujar Manajer Theater AKB, Togasaki.


ilustrasi saat seseorang menerima hadiah MVP

AKB mulai menciptakan dialog dengan para fans. Dan fans pun mengatakan bahwa 'bintang yang tersembunyi akan segera lahir'.

...
Satu bulan setelah pembukaan theater, tahun berubah menjadi tahun 2006. Saat itu, kotak suara diletakkan di lobi, untuk para penggemar agar menulis nama anggota yang paling mereka sukai. Sangat mengejutkan, karena nama yang paling banyak ditulis bukanlah nama dari member AKB48. Pada saat itu, mereka mengira hal ini hanya sebuah lelucon. Nama yang paling banyak ditulis pada saat itu adalah nama salah satu staff cafe theater AKB. Nama staff cafe tersebut adalah Shinoda Mariko. Ya, wanita yang akan muncul di banyak sampul majalah fashion di kemudian hari. Menjadi salah satu anggota paling populer di AKB48 yang tanpa melalui proses audisi. Lahir di Fukuoka tahun 1986. Ia adalah seorang gadis yang bercita-cita menjadi idola sejak kecil. Setelah menyelesaikan SMA, ia pergi ke Tokyo untuk audisi generasi pertama AKB48. Namun, dia gagal pada audisi. Dalam suatu sesi wawancara, Mariko mengatakan, "Saat itu, jika aku gagal dalam audisi seperti ini, aku tidak bisa kembali ke rumah. Aku bisa saja kembali ke Fukuoka dan masuk ke akademi perawatan, tapi sepertinya aku harus mencobat sedikit lebih lama dalam mencoba sesuatu yang baru. Jadi aku memutuskan untuk tinggal. Pada akhirnya, dia tidak menyerah pada impiannya. Menonton anggota yang lolos audisi dari "pinggir lapangan", dengan berjualan jus dan es krim di kafe. Dan menyebarkan brosur setelah selesai bekerja. Dia melanjutkan dengan kerja paruh waktu tanpa masa depan yang jelas.

Togasaki memberitahu Akimoto bahwa nama pelayan (Shinoda Mariko) yang bekerja di kafe lah yang paling banyak ditulis dalam surat suara. Kemudian, Akimoto mengunjungi kafe tersebut untuk bertemu dengan Mariko. Pada saat bertemu Mariko, Akimoto berkata, "Apa kau Shinoda Mariko?". Mariko pun menjawab, "Iya, benar.". "Apakah kau bisa mengingat 12 lagu dalam waktu 4 hari? Jika kau bisa, kau boleh ikut tampil di panggung. Jadi, berlatihlah!", lanjut Akimoto. Setelah itu, Mariko pun terus berusaha keras untuk dapat mengingat ke-12 lagu tersebut. Akhirnya, 4 hari kemudian, Mariko pun berhasil dan dapat bergabung dengan AKB48 sebelum audisi generasi kedua. Itulah mengapa Mariko disebut sebagai satu-satunya generasi 1,5. Shinoda Mariko menjadi anggota terakhir dari AKB48 generasi pertama berkat dukungan dari para penggemar.


Mariko saat membagikan brosur

Mariko saat berada di Kafe AKB48

Mariko saat memperkenalkan diri di debutnya bersama AKB

Dan karena pengaruh Mariko, semakin banyak orang mulai mengunjungi theater. Popularitas mereka mulai menyebar dari mulut ke mulut. Juga, karena dua pilar theater yang menghalangi pandangan panggung, penggemar terus datang kembali untuk melihat pertunjukan dari posisi yang lebih baik. Fans Klub pertama AKB48 dinamai, "Hashira no Kai", yang artinya "Klub Pilar".

...
Dua bulan kemudian, mereka berhasil menjual habis tiket theater mereka. Sontak, semua pihak AKB48 pun merasakan kebahagiaan, terutama para member. "Ruang ganti dipenuhi kegembiraan. Beberapa anggota juga menangis.", ungkap Takamina. Tapi, kegembiraan semua orang tidak akan bertahan lama. Sebuah berita yang membuat mereka (member 1st generation) terkejut. AKB48 akan mengadakan audisi generasi kedua. "Itu berita yang cukup mengejutkan. Kami (gen 1) tiba-tiba merasa seperti kami tidak layak lagi.", ujar Acchan. 

Meskipun mengejutkan, audisi generasi kedua akan mengubah kehidupan gadis ini. Calon idola lain akan segera muncul. Gadis ini akan menjadi "wajah AKB48" bersama Maeda Atsuko. Nama gadis ini adalah Oshima Yuko. Keputusan Yuko untuk mengikuti audisi AKB generasi kedua akan mengubah hidupnya. Sejak usia 7 tahun, Yuko sudah terdaftar di agency anak-anak. Peran pertama Yuko adalah sebagai seorang gadis yang kedinginan pada drama berjudul "Hiyokotachi no Tenshi" pada tahun 1996. Pada drama itu, dia tidak memiliki dialog dan hanya perlu duduk diam. Meskipun demikian, namanya tercatat di akhir kredit program. Debut Yuko sebagai penyanyi dimulai di tahun 2005 saat dia ikut dalam single grup idola Vox Doll yang diproduksi oleh Takamizawa Toshihiko. Sayangnya, CD yang dikeluarkan Vox Doll tidak menjual dan Vox Doll bubar setelah hanya merilis satu single. Audisi generasi kedua AKB menjadi kesempatan kedua bagi Yuko yang baru saja menyerah untuk menjadi idola.
Yuko dalam drama Hiyokotachi no Tenshi

Nama Yuko dalam kredit program

Tujuh belas anak perempuan lolos audisi AKB48 generasi ke-2. Salah satu diantaranya adalah Akimoto Sayaka. Sekarang, AKB48 bertambah besar dengan memiliki 38 anggota dan masalah baru pun mulai muncul. Para penggemar mengatakan bahwa AKB48 memiliki terlalu banyak anggota dan mereka cukup kebingungan dalam mengenali ke-38 member tersebut. Wajar saja, karena sebuah kelompok dengan 38 anggota merupakan yang pertama dalam industri musik. Saat itulah Akimoto berpikir untuk menjadikan seorang member sebagai "wajah" dari AKB48. Yang dipilih Akimoto untuk menjadi "wajah" AKB adalah Maeda Atsuko. Keputusan tersebut sempat dipertanyakan oleh Togasaki. "Sejujurnya aku tidak setuju dengan keputusan Akimoto. Atsuko tampak seperti remaja 14 tahun yang membosankan dan kusam. Kurasa, tidak ada orang lain selain Akimoto yang terpikir seorang Maeda Atsuko akan menjadi seperti sekarang.", Ujar Togasaki dalam sebuah sesi wawancara. Kemudian, Akimoto memanggil Atsuko ke ruangannya dan rencana membuat Atsuko sebagai bintang AKB dimulai. 

Pada awalnya Atsuko mengira ada suatu kesalahan dan mempertanyakan kenapa hanya ada namanya saja dalam daftar lagu yang harus dinyanyikan pada staff. Lalu Akimoto datang dan mengatakan, "Itu tidak salah. Kau yang akan menyanyikan semua itu.". Hal ini pun menjadi penampilan solo pertama dalam sejarah AKB. Kebanyakan orang biasanya merasa gembira dan bangga ketika mendapatkan kesempatan seperti ini, tapi tidak dengan Atsuko. Atsuko justru menolak kesempatan emas ini. Dia mengatakan bahwa dalam menyanyi, dia masih lebih buruk dari yang lain. Dia juga mengatakan dirinya tidak percaya diri dan dia tidak mau melakukan hal ini (bernyanyi solo). Atsuko yang terlahir sebagai seorang gadis introvert, menangis di kantor Akimoto. Dalam suatu sesi wawancara, Maeda Atsuko mengatakan, "Aku ingin tahu, dari semua orang, kenapa aku yang harus melakukannya. Aku tidak pandai menari dan menyanyi. Aku juga tidak pandai berbicara di depan orang. Aku yakin semua orang menanyakan hal yang sama. Aku tahu diri, jadi aku merasa sangat menyesal untuk yang lain."

ilustrasi Atsuko saat menangis di kantor Akimoto

Anggota generasi pertama lainnya yang menjadi backing vocal untuk lagu solo itu, bereaksi tidak terlalu berbeda dengan Atsuko. "Aku merasa, kami masuk AKB pada waktu dan usia yang sama, jadi aku sangat sedih tentang keputusan ini. Tapi anggota yang lebih tua menasehatiku, 'Jangan menangis di depan Acchan. Dia tidak melakukan suatu kesalahan. Kau lemah jika kau menunjukan wajahmu yang sedih. Aku tahu itu, meski anggota yang lebih tua memberiku semangat, aku masih tetap menangis.", ujar Minegishi Minami dalam sebuah sesi wawancara. 

ilustrasi Minegishi Minami mengungkapkan kekecewaannya kepada staff

Dengan Maeda sebagai center, AKB48 merilis debut single utama mereka"Aitakatta" pada bulan Oktober 2006, hampir satu tahun setelah pembentukan mereka. Memuluskan perjalanan mereka dari theater Akihabara ke industri musik. "Aitakatta" kemudian menjadi lagu yang dikenal semua orang. Gebrakan AKB tinggal menunggu waktu.

AKB48 - Aitakatta

...
Tapi di sekolah, di satu sisi orang-orang memandang negatif Akihabara, menyebabkan para member diperlakukan dengan dingin oleh teman-teman mereka. Situasi itupun terjadi pada Itano Tomomi. Ia diabaikan oleh teman-temannya sendiri. Pada saat itu, Koda Kumi mendominasi pasar musik. Di sisi lain, AKB hanyalah "Idola indie dari Akihabara". Tidak peduli seberapa bagus lagu-lagunya, kebanyakan orang tidak mau mendengarkan mereka. Pada suatu sesi wawancara, Tomochin mengatakan, "Mereka tidak mengerti bahwa aku bergabung dengan Akihabara untuk tampil sebagai idol. Di sekolah aku selalu sendirian."

ilustrasi Tomochin saat dijauhi teman-temannya

...
AKB48 mencoba meyakinkan orang-orang jika mereka melihat pertunjukan AKB, mereka akan tahu kualitas dari AKB. Para staff mencoba membawa mereka ke stasiun TV dan beberapa penerbit untuk memperkenalkan mereka. Tetapi, orang-orang hanya mengabaikan kehadiran mereka (AKB48). "Kami bahkan tidak dipersilahkan masuk ke dalam. Orang-orang bahkan tidak tahu apa itu AKB.", ungkap Acchan dalam suatu sesi wawancara. Di tahun 2006, tidak ada yang menyangka bahwa empat tahun kemudian gebrakan besar AKB akan datang. Mereka terus tampil setiap hari di theater dan mengeluarkan CD, namun penjualan tak kunjung membaik. Akhirnya, selain tampil di theater setiap hari, AKB juga memperbanyak kegiatan mereka diluar dengan acara handshake (jabat tangan) dan berbagai tour dengan fans. Meskipun begitu, mereka belum berhasil menghapus citra mereka tentang "idola indie". Dalam sebuah interview, Kojima Haruna mengungkapkan, "Kami tidak diundang lagi ke program musik sejak "Skirt, Hirari". Walau begitu, kami selalu berharap lagu kami berikutnya akan menjadi hit besar. Tapi hal itu tak kunjung terjadi."

Atsuko saat memimpin sebuah tour

Shinoda Mariko dalam suatu acara bersama fans

Pernah suatu hari, sesaat sebelum tampil, Itano Tomomi mendadak berteriak histeris sambil membanting beberapa peralatan make up seperti seseorang yang kehilangan akal sehat. Kemudian, Itano pergi ke kantor Akimoto dan meminta izin untuk meninggalkan/keluar dari AKB48. Saat itulah Akimoto berkata, "Sedikit lagi... maukah kau percaya kepadaku sedikit lagi?". "Mendengar kata-kata itu membuatku ingin percaya pada Akimoto lagi.", ungkap Itano Tomomi. Akimoto berhasil meyakinkan Itano, tetapi tidak dengan beberapa anggota lain.
Sementara itu, mereka akan segera menerima kabar baik yang tak terduga...

ilustrasi saat Itano Tomomi berteriak histeris

...
Desember 2007, AKB menerima sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Kabar itu adalah mereka akan menjadi salah satu artis yang diundang dalam acara musik Kouhaku Uta Gassen. Mereka sangat gembira kalau upaya mereka saat ini akhirnya diakui. Tapi, kenapa AKB yang kurang bersaing di pasaran bisa dipilih untuk tampil di Kouhaku? Itu semua karena ada alasannya

ilustrasi kegembiraan member AKB 

Setelah 2 tahun berusaha keras, AKB48 akan tampil di Kouhaku Uta Gassen. Masih ada beberapa hambatan yang harus diatasi. Pada saat itu ada seorang wartawan yang bertanya kepada mereka menggunakan kalimat sapaan "Akiba Yonjuu-hachi (Akiba48)", lalu ada seorang anggota yang menjelaskan, "Nama kami bukan 'Akiba' tapi AKB Forty-eight (AKB48).".  Sudah jelas kalau AKB belum diakui sebagai entertainer, tapi keberadaan mereka di Akihabara lah yang terkenal. Kemunculan mereka bersamaan dengan artis Nakagawa Shoko dan Leah Dizon di segmen "Akihabara Medley". 
"Kami sering dibilang 'Moeee'... atau semacam itu", ujar Yuko.
"Kami diminta untuk mengomentari, 'Apa yang kalian ingin dengar di Maid Cafe?'", ungkap Tomochin.

Pada penampilan pertama mereka di Kouhaku, mereka hanya diberi waktu sekitar 95 detik untuk menyelesaikan lagu mereka (pada saat itu mereka menyanyikan "Aitakatta"). Tentunya ini sangat tidak masuk akal. 

penampilan AKB di Kouhaku

...
2008 adalah tahun ketiga AKB. Ada yang mengatakan, "Ini akan menjadi tahun terakhir mereka, jika tidak ada perubahan besar tahun ini.". Ketidaksabaran dan ketidaknyamanan mulai terasa. Tak berapa lama, kenyataan pahit lainnya, disampaikan pada Akimoto. Karena tidak memiliki jumlah penjualan yang cukup, label rekaman mereka menyatakan tidak bisa memperpanjang kontrak bersama AKB. Shinada Hideo, staff penulis senior Nikkei Entertainment, mengatakan ini tentang AKB pada saat itu:
"Kurasa banyak orang berpikir kalau AKB tidak akan pernah menjadi terkenal. Termasuk aku. Sangat mahal biaya untuk mengelola sebuah grup dengan anggota yang begitu banyak. Setelah mereka semua bekerja untukmu, biaya akan semakin menumpuk. Jadi, jika tidak punya pendapatan karena penjualan yang buruk, semakin lama kau akan bangkrut. Tidak ada perusahaan yang ingin mempertahankan ini untuk jangka waktu lama. Orang-orang tentu akan melihat, apabila AKB melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang menarik. Tapi, ketika itu tidak banyak orang, termasuk aku, terlalu berharap penjualan CD mereka akan meningkat, apalagi menjadi idola nasional."

"AKB tidak punya masa depan.", inilah pandangan orang tentang AKB pada saat itu. Bahkan termasuk para anggota. Rumor akan bubarnya AKB menyebar. "Sejujurnya aku benar-benar terkejut karena kita sudah bertahan selama itu.", ujar Yuko. 
"Orang tuaku tidak menyuruhku untuk berhenti. Tetapi mereka memperingatkan jika terus-menerus seperti ini, akan kurang bagus. Mereka juga tidak bisa terus mengirimiku uang saku dan khawatir aku tidak punya cukup uang untuk hidup sendiri. Mereka berulang kali menyarankan agar aku pulang. Biasanya, aku mengirimkan uang untuk orang tuaku begitu aku mendapatkan pendapatan sendiri. Jadi ketika rumor itu menyebar, aku bilang pada mereka, mungkin aku akan berhenti.", ungkap Mariko. 

Percaya pada Akimoto, para anggota telah mengikutinya sampai sejauh ini. Belum pernah punya hit besar, masa depan grup tidak pasti. Dan pada musim gugur tahun ketiga mereka, di salah satu konser mereka, lima orang anggota termasuk beberapa yang populer di kalangan penggemar, mengumumkan kelulusannya secara bersamaan. "Selain kami, member yang lebih tua mulai khawatir tentang masa depan mereka dan berpikir lebih realistis tentang masa depan, jadi mereka memutuskan untuk berhenti.", ungkap Haruna.
"Pada saat itu, aku pun berpikir mereka telah membuat keputusan yang tepat.", ujar Mariko.

perpisahan ke-5 member AKB48

...
2009, tahun keempat AKB48. Tahun perjuangan terakhir mereka.
Tahun itu, sejumlah anggota termasuk center Maeda Atsuko, pemimpin Takahashi Minami, dan Itano Tomomi, akan berumur 18 tahun dan lulus SMA. Tanpa melakukan sebuah gebrakan besar, akan semakin sulit jika tetap memakai "Seragam AKB" yang lama. 
"Kesempatan datang dengan cara yang tak terduga"
"Akimoto-san, fans komplain lagi". Empat tahun setelah pembentukan kelompok, respon seperti ini sering didapati Akimoto. Sampai saat itu, Akimoto bertindak seperti seorang pelatih yang memilih anggotanya untuk pertandingan. Selama ini, Akimoto sendiri yang memilih dari ke-40 member, siapa yang akan muncul di single berikutnya. Tetapi, banyak respon dari fans yang tidak puas dengan keputusan Akimoto. Saat itulah Akimoto berpikir untuk membiarkan para fans memilih sendiri member yang akan muncul di single berikutnya. Ini adalah awal dari Senbatsu Sousenkyo, kontes untuk menentukan anggota yang paling populer dalam grup melalui suara para penggemar. "Itu adalah keputusan Akimoto. 'Kenapa dia menjadi center, mengapa dia tidak masuk dalam senbatsu', aku menerima banyak tanggapan seperti itu. Jadi kami memutuskan untuk menyerahkan kepada fans.", ungkap Togasaki.

Akhirnya, Maeda Atsuko mendapatkan peringkat pertama dalam Senbatsu Sousenkyo tersebut. Pemilihan pertama ini tidak mendapat banyak perhatian dari masyarakat umum. Tetapi, orang ingat bahwa AKB mempunyai sesi election (pemilihan).

Atsuko saat Senbatsu Sousenkyo 2009

Tujuan AKB yang berikutnya adalah untuk tampil di Kouhaku untuk kedua kalinya. Dengan mampu berdiri di panggung itu lagi berkat perjuangan mereka sendiri, berarti mereka telah membuat sebuah lompatan besar dari panggung Akihabara ke idola nasional. Untuk mereka, Akimoto menulis lirik lagu berikut ini:

"Kimi no me no mae ni, kawa ga nagareru  | Di depan matamu, sungai mengalir

 Hiroku ookina kawa da  | Sebuah sungai yang besar dan luas

 Kuraku fukaku temo. Nagare Hayakutemo  | Meskipun gelap dan dalam, dan arusnya sangat deras

 Obiena kute ii  | Kau tidak perlu takut

 Hanarete itemo, kanarazu mukou kishi ha aru | Mungkin sebuah perjalanan panjang dan penuh 
rintangan, tapi jalan keluar pasti selalu ada

 Yume ni shigamitsukunda... Negai kanau hi ga kuru made | Pertahankanlah impianmu... sampai tiba saatnya menjadi kenyataan

 Kawa wo watatte, mukou kishi ni aru yume wo tsukame." | Menyebrangi sungai yang penuh batu karang dan raihlah impian.


Ini adalah petikan lirik dalam lagu "Kawa no Nagare no Youni", lagu yang ditulis Akimoto Yasushi untuk Misora Hibari. Berangkat dari lagu tersebut, terciptalah sebuah lagu, tentang kekuatan hati dan menjadi salah satu hits hingga sekarang.


AKB48 - River


November 2009, untuk pertama kalinya AKB mendapatkan ranking 1 dalam Oricon Charts dengan lagu tersebut.

Oricon Charts (2 November 2009)

Lalu, 23 November 2009. Di sebuah program radio secara live dengan Akimoto, Akimoto mengatakan, "Saya baru saja menerima kabar ini...", para member yang hadir pun langsung bertanya-tanya, "Apa itu? Apa?". Akimoto pun melanjutkan, "Kita terpilih untuk mengisi acara Kouhaku tahun ini.". Para member dan fans yang hadir pada saat itu langsung diliputi rasa kegembiraan yang luar biasa. Lewat kerja keras, akhirnya mereka (AKB48) berhasil mendapatkan undangan keduanya ke Kouhaku, dan kali ini mereka melakukannya sendiri.

ekpresi member saat mengetahui mereka akan tampil di Kouhaku

Dan Kouhaku yang kedua bagi mereka akhirnya tiba. AKB tampil di panggung Kouhaku dengan total 72 member. Mereka bernyanyi dan menari seolah-olah mereka ingin memberitahu seluruh dunia, "Inilah AKB48 yang sesungguhnya!"

penampilan AKB di Kounhaku kedua mereka

penampilan AKB di Kouhaku kedua mereka

penampilan AKB di Kouhaku kedua mereka

penampilan AKB di Kouhaku kedua mereka

...
Pada tahun 2010, popularitas AKB semakin tak terbendung. Meluncurkan hit demi hit sudah menjadi kebiasaan mereka agar dapat tampil di Kouhaku. Namun, mereka masih harus memenuhi salah satu impian mereka, menjadi grup perempuan pertama dalam sejarah yang memenangkan "Japan Record Award". Diantara banyaknya artis Jepang yang berkibar, jumlah rekor penjualan hanya salah satu kriteria untuk masuk nominasi. Banyak yang beranggapan, AKB tidak akan bisa memenangkan hadiah ini. Dan di tahun 2010, AKB mendapat tantangan dengan masuk sebagai nominasi dalam Japan Record Award ke-52. Namun pada saat itu, keberuntungan belum berpihak kepada mereka. EXILE lah yang menjadi pemenang Japan Record Award ke-52 dengan lagu "I Wish For You". Pada suatu sesi wawancara, Takamina mengungkapkan, "Aku sangat kecewa. Bukan berarti kami ingin mengalahkan EXILE. Aku hanya ingin penghargaan itu. Aku ingin bisa menunjukkan pada semua pendukung kami, semua orang yang membantu kami, bahwa 'Inilah hasilnya'."
"Aku menangis. Aku tidak bisa mengendalikan diriku lagi. Kami semua menangis setelah selesai. Aku merasa, 'Kami telah gagal'.", ujar Acchan.

Mereka memandang, dengan memenangkan "Japan Record Award" adalah satu-satunya cara untuk menunjukkan pada penggemar dan pendukung setia mereka bahwa mereka telah menjadi artis yang sesungguhnya.

penampilan AKB dalam Japan Record Award 2010

...
30 Desember 2011, Japan Record Awards ke-53 digelar. AKB masuk nominasi untuk kedua kalinya. Setelah mereka datang ke lokasi, mereka sempat menjawab beberapa pertanyaan dari wartawan.

"Bagaimana perasaanmu?", tanya seorang wartawan.
"Ini luar biasa.", jawab Takamina.
"Apa kau merasa gugup?", tanya wartawan itu.
"Pasti... Aku sangat gugup.", jelas Takamina sambil berjalan ke ruang ganti.

Bagaimana akhir dari penghargaan ini nantinya?
Yang difavoritkan untuk memenangkan Japan Record Awards pada tahun ini adalah "AKB48 - Flying Get". Tapi seperti tahun lalu, rekor penjualan bukanlah satu-satunya kriteria penilaian. Para member tidak berani sesumbar meskipun sudah diprediksi akan keluar sebagai pemenangnya.

Pukul 6:30 PM (waktu setempat), pertunjukan dimulai. Bagaimana perasaan para member tampil di panggung yang sama dengan saat mereka harus menangis di tahun sebelumnya?. Pada saat ditanyai wartawan di ruang ganti, beginilah jawaban mereka:
"Kami kembali berada di gedung ini untuk penghargaan yang sama. Aneh bila mengingatnya. Setahun yang lalu, kami menangis bersama di ruangan ini juga.", ujar Takamina.
"Sepertinya Akimoto-sensei pun merasakan hal yang sama.", tambah salah satu member.
"Tahun lalu beliau disini, tapi hari ini beliau belum datang.", tambah member lainnya.
"Belum datang?", tanya Mariko.
"Beliau belum datang.", jawab Takamina. "Aku sangat berharap beliau ada disini.", lanjutnya.
Sementara itu,:
"Huftt... Ya ampun, aku gugup sekali.", ujar Atsuko dengan sedikit cemas.

Waktunya tiba bagi AKB untuk menampilkan lagu nominasi mereka. Sebelum tampil, Takamina sempat memberikan beberapa kata sebelum mereka, keluar dari ruang ganti, "Jangan terlalu dipikirkan tentang menang atau tidak. Mari kita nikmati penampilan hari ini. Japan Record Awards, let's go!! AKB...!", semua member serentak mengatakan, "...48!".

AKB48 sebelum meninggalkan ruang ganti

Para member yang biasanya selalu riang, hari ini menjadi sangat diam. Dan pertunjukan mereka pun semakin dekat. Pada saat bersamaan, Akimoto tiba di lokasi. Tak beberapa lama kemudian staff memberitahu bahwa sudah saatnya mereka untuk naik panggung, mereka pun langsung bergegas menuju panggung. Saat mereka naik panggung, mereka mengemban impian banyak orang, impian seluruh penggemar, dan impian semua staff ada dipundak mereka.

Aksi AKB diatas panggung Record Awards

Dengan demikian, lagu AKB adalah yang terakhir sebelum puncak pengumuman pemenang. Para nominasi harus menunggu beberapa saat sampai berakhirnya jeda iklan. Selama jeda iklan, member AKB terlihat sangat tegang. Setelah menunggu, akhirnya saat penting itu tiba. Yang akan mengumumkan pemenang Japan Record Awards adalah ketua Japan Recording Awards, Hattori Katsuhisa. "Baiklah, saya akan mengumumkan pemenangnya.", seketika suasana pun menjadi menegangkan. Member AKB tak henti-hentinya memanjatkan doa. "2011 Japan Record Awards jatuh pada...", suasana pun jadi sangat menegangkan. "AKB48, "Flying Get". Sontak member AKB pun langsung mengeluarkan air mata kebahagiaan, tidak terkecuali Akimoto Yasushi. Bahkan salah satu pembawa acara pada saat itu, Azumi Shinichiro, sempat terharu saat mengetahui AKB lah yang menjadi pemenangnya.

ekspresi member saat diumumkan sebagai pemenang

Pemenang diperkenalkan sebagai berikut:
Enam tahun sejak debut mereka di tahun 2005, AKB48 akhirnya telah menjadi idola nasional. Tahun ini, mereka menempatkan 5 single di tangga teratas dengan rata-rata penjualan diatas 1 juta copy. Secara nama dan kenyataan, mereka telah mencapai puncak sebagai Artist. Puncak keberhasilan mereka telah tiba. Lahir dari theater kecil di Akihabara, mereka telah mencapai puncak dalam industri musik Jepang.
"Terima kasih banyak untuk semuanya.", ujar Atsuko sambil terus meneteskan air mata kebahagiannya.

Tak lama kemudian, mereka dipersilahkan untuk menyanyikan lagu yang menjadi lagu kemenangan mereka di Japan Record Awards, "Flying Get".

Atsuko saat menyanyikan lagu Flying Get

Meskipun telah menyanyikan "Flying Get" berkali-kali sepanjang tahun, tapi ini pertama kalinya mereka menyanyikannya dengan berderai air mata. Akimoto menyaksikan penampilan anak-anak didiknya dari belakang panggung. Ia terlihat menitikan air mata kebanggaan.

...
30 Desember 2011.
Apa yang terjadi diatas panggung setelah AKB meraih penghargaan yang paling mereka inginkan? Setelah siaran selesai...

"Sekali lagi, tempat ini dipenuhi dengan emosi yang kuat! Selamat kepada AKB48 dan Akimoto sensei. Beri tepuk tangan yang meriah!", ucap salah satu pembawa acara. Peononton pun langsung memberikan tepukan tangan yang meriah untuk AKB. Sambil membungkukkan badan, AKB mengatakan, "Terima kasih banyak...", kepada penonton.
"AKB48, ada yang ingin kalian katakan pada fans?", tanya salah satu pembawa acara.
Sambil menitikan air mata, Takamina menjawab, "Pada kenyataannya, kekuatan kami mungkin tidak sebanding dengan artis besar lainnya yang dinominasikan. Tetapi kami melakukan yang terbaik, dengan senyum di wajah kami, kami mencoba membuat semua orang yang melihat lebih bahagia lagi. Kami ingin terus seperti ini. Terima kasih banyak!."

Dalam sebuah sesi wawancara, setelah acara penghargaan, Akimoto mengatakan, "Sangat menakjubkan bagi para anggota yang tetap percaya pada kesuksesan, padahal awalnya mereka tidak punya banyak alasan untuk melakukannya. Sekarang mereka menyadari, bahwa mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Aku berharap untuk melihat.. lebih banyak lagi kekuatan seperti ini... terutama di Jepang."

ekspresi anggota AKB setelah memenangkan Record Awards

ekspresi anggota AKB setelah memenangkan Record Awards

ekspresi anggota AKB setelah memenangkan Record Awards

ekspresi anggota AKB setelah memenangkan Record Awards

ekspresi anggota AKB setelah memenangkan Record Awards

ekspresi anggota AKB setelah memenangkan Record Awards

Enam tahun sebelumnya, gadis remaja yang tidak pandai menari atau menyanyi, datang bersama-sama memenuhi panggilan audisi Akimoto. Melewati masa-masa sulit dan cobaan yang berulang-ulang. Para fans di Akihabara tetap memberi semangat dan menaruh harapan pada mereka. Hari ini, AKB48 telah resmi menjadi idola nasional. AKB48 telah membuktikan bahwa setiap orang dapat menggapai mimpi mereka jika mereka tidak menyerah.
Pada saat diwawancarai di ruang ganti, Maeda Atsuko berkata, "Aku belum pernah merasakan hal seperti ini selama hidupku. Tapi setidaknya hari ini, kami bisa memberi ucapan selamat pada diri sendiri. Walau begitu, meski mendapatkan penghargaan ini, aku merasa masih ada sesuatu yang ingin kami capai.".

Atsuko saat menjawab pertanyaan wartawan


"Tahun lalu kami semua juga menangis di kamar ini. Sungguh luar biasa hari ini kami bisa meneteskan air mata bahagia.", ujar Itano Tomomi.

Tomomi saat menjawab pertanyaan dari wartawan

"Aku masih belum percaya kami telah berhasil memenangkannya.", ungkap Shinoda Mariko.

Mariko saat menjawab pertanyaan dari wartawan


Selain itu, Kojima Haruna berkata, "Aku bermimpi tentang hari ini selama bertahun-tahun. Dimana kami memenangkan penghargaan dan menangis, sementara Akimoto-sensei ada bersama kami. Dan hal ini sekarang benar-benar terjadi."

Haruna saat menjawab pertanyaan dari wartawan


"Apa yang harus kukatakan? Impian bisa menjadi kenyataan, kan? Itu sebabnya kita harus terus berjuang.", ungkap Takamina.

Minami saat menjawab pertanyaan dari wartawan

Dan akhirnya, idola Akihabara, AKB48, terus menyebar kebahagiaan dan keberanian ke seluruh Jepang...



Dengan demikian, berakhirlah "BEHIND THE SCENE" episode pertama yang mengangkat kisah singkat AKB48 dari tahun 2005-2011 ini. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, gambar yang kurang jelas, kata-kata yang kurang nyambung, dan berbagai kesalahan lainnya. AKB48 adalah salah satu contoh dari orang-orang yang berhasil meraih mimpi mereka berkat kerja keras yang tiada hentinya. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari perjalanan AKB48 ini. Terima kasih banyak, telah berkunjung ke blog ini... ^_^

sumber: Kin Sma Special 2012

*Bonus:
Berikut ini adalah PV dari lagu Anata Ga Ite Kureta Kara (Lagu yang dipersembahkan AKB48 untuk fans mereka) yang berisi rangkuman perjalanan mereka dari awal mereka terbentuk sampai mereka meraih kesuksesan seperti saat ini. 

Liriknya bisa dilihat disini
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih kepada:
1. Allah Swt, Tuhan yang Maha Kuasa.
2. Kedua orang tua saya.
3. Akimoto Yasushi.
4. AKB48.
5. Kin Sma.
6. Google.
7. Youtube.
8. ISLandSUB48.

Komentar

  1. gan itu screenshoot gambarnya dari video apa?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer